Jakarta,KejarFakta.co -- Tepat sepekan lalu, H-5 puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-74 Tahun 2020 di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Panitia Tetap Karya Jurnalistik Adinegoro telah mengumumkan pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2019 dalam talk show Indonesia Bicara TVRI bertajuk "Hari Pers Nasional 2020 bersama Anugerah Adinegoro", Senin (3/2/2020).
Adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, anggota Komisi I DPR RI Nico Siahaan, Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Atal S Depari dan Ilham Bintang, Ketua Panitia Tetap Karya Jurnalistik Adinegoro Rita Sri Hastuti, serta anggota Dewan Pers Agus Sudibyo, jadi narasumber talk show.
Kesempatan baik itu, diumumkanlah enam pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2019-HPN 2020. Dikutip dari dewanpers.id, Senin (10/2/2020), yakni Stefanus Teguh Edi Pramono dari Majalah Tempo, pemenang kategori cetak, dengan judul karya "Hanya Api Semata Api", terbit 23 September 2019.
Kedua, Muhammad Amin dari Riaupos.co, pemenang kategori siber, dengan judul karya "Bom Waktu di Lahan Gambut", terbit 22 Oktober 2019. Ketiga, Rahdhini Ikaningrum (Metro TV), pemenang kategori televisi, dengan judul karya "Berebut Oksigen di Tambora", terbit atau tayang 9 Oktober 2019.
Keempat, kategori radio, dimenangkan oleh Marga Rahayu dari Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Samarinda, judul karya "Lubang Tambang Pembawa Petaka", tayang siar 22 Juli 2019.
Kelima, jurnalis Harian Kompas, Affan Adenensi Riza Fathoni dinyatakan sebagai pemenang kategori foto, dengan judul karya "Erupsi Gunung Anak Krakatau", terbit pada 24 Desember 2018.
Keenam, terakhir, Djoko Susilo dari Harian Suara Merdeka, keluar sebagai pemenang kategori karikatur, judul karya "Anak-anak terlena oleh Gadget", terbit 24 Juli 2019.
Selain itu, seperti telah viral sebulan terakhir, terdapat 10 penerima Anugerah Kebudayaan 2020. Yakni, (sesuai abjad) Airin Rachmi Diany (Walikota Tangerang Selatan, Banten), Anang Syakhfiani (Bupati Tabalong, Kalsel), AS Tamrin (Walikota Baubau, Sulawesi Tenggara), dan Hj. Badingah (Bupati Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta).
Berikutnya, Danny Missy (Bupati Halmahera Barat, Maluku Utara), Ibnu Sina (Walikota Banjarmasin, Kalsel), Hj. Indah Putri Indriani (Bupati Luwu Utara/Lutra, Sulawesi Selatan), Richard Louhenapessy (Walikota Ambon, Maluku), Soekirman (Bupati Serdang Bedagai, Sumatra Utara), dan Umar Ahmad (Bupati Tulang Bawang Barat, Lampung).
Sekadar pengingat, Anugerah Adinegoro ini penghargaan tertinggi jurnalistik Indonesia, diambil dari nama wartawan dan sastrawan pelopor jurnalistik Tanah Air asal Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat, Djamaluddin Adinegoro bin Usman Bagindo Khatik.
Menilik sejarahnya, tujuan mula pemberian anugerah ini oleh Yayasan Hadiah Jurnalistik Adinegoro, yakni PWI (1974), meningkatkan mutu jurnalistik Indonesia, dalam kategori (fotografi, karikatur, tajuk rencana, film dan budaya, metropolitan, olahraga, Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), dan luar negeri). Sejak 1983, hanya ada satu Piala Adinegoro, bagi pemenang utama karya jurnalistik bidang pembangunan nasional. Bagi karya foto, karikatur, dan karya tulis lainnya disediakan Piala PWI Jaya.
Seiring zaman bergerak, hingga kini terdapat enam kategori di atas, yang secara istimewa diserahkan oleh Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari pada puncak kegiatan HPN 2020 di Banjarmasin, Kalsel, Sabtu (8/2/2020).
Semoga karya keenam peraih tahun ini, menginspirasi lahir karya-karya jurnalistik terbaik lainnya. Sampai jumpa di Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020-HPN 2021 di Provinsi Sulawesi Tenggara! (red/Muzzamil)
